Rabu, 06 November 2013

Sistem Informasi Berbasis Komputer


Sistem informasi berbasis komputer (CBIS, Computer Base Information System), mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak garus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputet begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “Computer Based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer. Dan efektif CBIS ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, sehingga tujuan organisasi (user) dapat tercapai secara effisien dan efektif dengan hasil yang maksimal dalam proses yang optimal dan lima hal pokok yang merupakan manfaat dari sistem informasi dalam pengendalin manajemen organisasi adalah :
-          Penghematan waktu (time saving)
-          Penghematan biaya (cost saving)
-          Peningkatan efektifitas (effectiveness)
-          Pengembangan teknologi ( technologi development)
-          Pengembangan personal akuntansi (accounting staff development)

Sistem informasi berbasis komputer terdiri dari 5 sub bab :

1.     Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.

Fungsi penting yang dibentuk SIA ada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Subsistem SIA memproses berbagai transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Ciri dalam transaksi SIA :
Menghasilkan jumlah data yang besar, yang tiap hari selalu diproses, disimpan dan membutuhkan kecepatan akses yang cepat serta keakuratan yang tinggi membutuhkan kemudhan dalam pengoperasian pengontrolan serta prosedur error-checking yang baik dalam menjaga sekuritas dan keakuratan data dirancang khusus untuk kemudahan audit data, serta tracing (menelusuri) trasaksi yang terjadi beberapa menggunakan aplikasi DDS dan MIS, misal digunakan dalam menentukan estimasi dan perencanaan anggaran. Menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak. SIA ini sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha sebagai tolak ukur seberapa besar usaha kita sudah berkembang.

2. Sistem Informasi Mnajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti :’Sistem Informasi”, Sistem Informasi dan pengambilan keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.

Bakerville dan Myers beragumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikatagorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
1.     Proses manajemen , seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, danm seterusnya.
2.    Proses pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya. Konsep pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.
3.    Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean bprogram, dan seterusnya.
4.    Sistem aplikasi, seperti knowladge Management, Executive System, dan seterusnya.
5.    Sebbagai dasar pengetahuan, Informasi adalah kumpulan dari data-data yang diolah sehingga mebjadi sesuatu ynag berarti dan bermanfaat. Sedangkan data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang dari padanya dapat menghasilkan kesimpiulan. Kedepannya informasi yang dapat diolah menjadi sebuahpengetahuan baru.
Sistem Informasi Manajemen kini tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, industri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa informasi yang akurat dan cepat dibutuhkan diberbagai bidang.
Ada banyak teknologi yang mendukung SIM baik secara online atau offline. Tapi dasar aplikasi yang digunakan pada sistem informasi manajemen adalah aplikasi database. Sistem ini harus mampu mengolah data yang dikumpulkan pada database menjadi sebuah produk informasi yang dibutuhkan penggunanya. Sistem ini juga harus bisa membagi informasi yang diproduksinya menjadi beberapa tingkatan hanya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Pada sebuah instansi, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian proses manajerial, yang pada intinya berkisar pada penentuan : tujuan dan sasaran, perumusan strategi, perencanaan, penentuan program kerja, pengorganisasian, penggerakkan sumber daya manusia, pemantauan kegiatan operasional, pengawasan, penilaian, serta penciptaan dan penggunaan sistem umpan balik. Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti memerlukan berbagai jenis informasi dalam pelaksanaannya.

3.  Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (Inggris : decision support systems disingkat DSS adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasispengetahuan, manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Moore and Chang, Sistem Pendukung Keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
-          Tahapan Sistem Pendukung Keputusan :
Definisi masalah pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentase).
-          Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan
Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur mendukung manajer dalam pengambilan keputusan meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artifical Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

4.  Office Automatice
Pengertian Office Automation ialah penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang didalam dan diluar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Awalnya pengguna office automation atau otomatisasi kantor hanya terbatas pada kalangan pabrik industri saja. Namun, saat ini penggunaannya sudah menyebar hingga kalangan perkantoran. Otomatisasi kantor dimulai padatahun 1964, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape / Selectric Typewriter ( MT/ST) Mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis.
Office Automation (OA) sistem mendukung pekerjaan pada suatu perusahaan secara luas, biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan komunikasi antar sesama pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi berada disatu lokasi yang sama taupun tidak .
Tujuan dari Office Automation ialah :
-      Membantu kegiatan sekertariat dan karyawan administrasi.
-      Menaikkan produktivitas.
-      Membantu memfasilitasi komunikasi formal dan informal antar karyawan didalam dan diluar organisasi.
-      Mengurangi penghentian kerja.
-      Pengurangan biaya peralatan.
Penggunaan Office Automation biasanya merupakan orang-orang yang bekerja didalam kantor. Penggunaan Office Automation dibagi kedalam 4 kategori, yaitu :
1.     Manajer
2.    Profesional
3.    Sekertaris
4.    Pegawai Administratif
-         Aplikasi Office Automation

Ada beberapa jenis aplikasi yang digunakan dalam Office Automation diantaranya adalah :
a.    Pengolah kata        
Meruapakan aplikasi yang biasa digunakanuntuk mengolah data tertulis, sehingga memungkinkan manajer menyiapkan komunikasi tertulis yang lebih efektif.
b.    Surat elektronik
Tujuan digunakannya surat elektronik ialah untuk mempermudah manajer berkomunikasi secara cepat dan mudah dengan orang lain. Surat elektronik atau biasa disebut email efektif jika tidak diperlukan percakapan 2 arah dan jika penyampaian pesan berjarak jauh.
c.    Voice mail
Syarat utama agar setiap karyawan dapat brkirim pesan melalui voice mail ialah setiap orang harus mempunyai voice mailbox sebagai penerima pesan. Selain itu diperlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk digital dan kemudian merubahnya kembali menjadi pesan audio ketika pesan tersebut dipanggil. Keuntungan dari vouce mail ini ialah manajer tidak perlu mengetik pesan yang akan disampaikan.
d.    Kander elektronik atau Electronic Calendering
Electronic calendering merupakan penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan mengambil kalender pertemuan.
e.    Koferensi Audio
Biasa digunakan untuk perusahaan yang tersebar luas di berbagai daerah, sehingga dapat mengefisiensikanwaktu penyampaian pesan. Syarat-syarat terjadinya konferensi audio atau audio converencin ialah :
-        Ada moderator
-        Jumlah peserta maksimal 6 orang
-        Mengirimkan agenda koferensi terlebih dahulu
-        Mengidentifikasikan diri terlebih dahulu sebelum berbicara
-        Rekaman hasil konferensi harus disimpan
-        Salinan rekaman dibagikan kepada peserta
-       Audio concerencing mmerupakan komunikasi sinkron yang mengharuskna para peserta hadir tepat waktu.
f.    Konferensi Video
Merupakan salah satu bentuk telekomunikasi dengan penggunaan televisi untuk menghubungkan para peserta konferensi ada yang tersebar diberbagai daerah. Ada tiga jenis konfigurasi konferensi video yaitu :
-       One-way video and audio, sinyal video dan audio dikirim ke satu tempat transmisi ke satu atau beberapa tempat penerimaan.
-       One-way video and two-way audio, kemampuan audio 2 arah memungkinkan orang ditempat penerimaan berbicaara dengan orang ditempat transmisi sementara semua orang melihat pada gambar yang sama.
-       Two-way video and audio, Komunikasi audio dan video antara semua tempat berlangsung 2 arah.

g.    Konferensi komputer
Konverensi komputer ialah salah satu bentuk komunikasi dengan menggunakan jaringan komputer sehingga memungkinkan para anggota dengan karakteristik bersama bertukar informasi mengenai suatu topik tertentu. Konferensi komputer dapat terdiri dari banyak peserta dan bisa dipakai untuk banyak topik yang berbeda. Selain itu, juga dapat digunakan dalam satu tempat geografis.

h.    Transmisi Faksimili
Dalam office automation juga terdapat aplikasi trasmisi faksimili yang digunakan untuk mengirim informasi dengan menggunakan peralatan khusu yang dapat membaca citra dokumen pada satu ujung saluraan komunikasi dan kemudian membuat salinannya diujung yang lain. Fax berkontribusi pada pemecahan masalah dengan membagikan dokumen nkepada para anggota tim pemecah masalah secara cepat dan mudah tanpa dibatasi oleh lokasi geografis.

i.     Video text
Ialah kounikasi dengan menggunakan komputer untuk merapikan narasi dan grafik yang tersimpan kelayar CRT

j.     Pencitraan
Pencitraan ialah penggunaan karakter secara optik untu mengubah dokumen-dokumen kertas atau microfilm menjadi format digital untuk disimpan kedalam penyimpanan sekunder. Proses pencitraan dilakukan oleh sistem manajemen dokumen. Sistem tersebut terdiri dari aatu atau beberapa unit pengenalan karakter (OCR) untuk mengubah citra dookumen kedalam data digital. Pencitraan digunakan jika dokumen historis perlu ditelaah dengan maksud memahami suatu masalah.

k.    Dekstop Publishing
Tiga aplikasi dekstop publishing :
-      Administrative
Meliputi dokumen-dokumen yang dimaksud untuk penggunaan intern seperti korespondensi, laporan dan warta.
-      Techincal
Meliputi materi pelatihan, seperti : slides, overhead tranparancies, dan manual.
-      Corporate
Meliputi periklanan, brosur dan dokumen yang digunakan diluar perusahaan.

5. Sistem Pakar
Sistem pakar ( dalam bahasa Inggris : expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar didalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca dan pengalaman. Pengetahuan dapat membuat pakar mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat dari pada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain ( yang bukan pakar).
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desaiinya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan penggunan untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
-          Kelebihan :
secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar antara lain :
memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. Meningkatkan output dan produktivitas. Meningkatkan kualitas. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka). Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. Memiliki reliabilitas. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Meningkatkan kapabilitas dalam penyeleseaian masalah dalam waktu pengambilan keputusan.
-          Kelemahan :
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
Ø  Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan banyak data.
Ø  Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan sistem pakar. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional.

SUMBER :

http://www.sentranet.co.id/component/content/articel/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-informasi-manajemen.html diakses pada tanggal 6 november 2013.
http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm diakses pada tanggal 6 november 2013.
http:/.id.m.wikipedia.org/wiki/sisteem_pakar diakses pada tanggal 6 november 2013.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/sisteem_pendukung_keputusan, diakses tanggal 6 november 2013

Rabu, 09 Oktober 2013

Sistem Informasi Psikologi

SISTEM

Istilah sistem berasal dari kata systema dalam bahasa Yunani yang artinya keseluruhan yang terdiri dari bermacam-macam bagian. Secara umum sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam lingkungan yang kompleks. Davis (1985), mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi sama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Begitu pula dengan Robert G. Murdick (1993), yang menyebutkan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Gerald J. (1991), mengatakan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Dari acuan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan elemen-elemen yang didalamnya terdapat suatu interaksi dan mempunyai tujuan bersama.
Karakteristik Sistem
1.    Komponen/Elemen
     Komponen dari suatu sistem dikenal sebagai subsistem.
2.   Batasan (Boundary)
     Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau
dengan lingkungan luarnya.
3.    Lingkungan luar (Environment)
     Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem
4.    Penghubung sistem (Interface)
   Suatu media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Media tersebut antara lain adalah Input atau masukan sistem yang berupa instruksi, data transaksi atau data non transaksi. Selain Input ada juga Output atau keluaran sistem yaitu hasil pemrosesan, dapat berupa keluaran berguna (informasi/produk) dan keluaran yang tidak berguna (limbah). Namun pada sistem informasi Output dapat berupa informasi, saran atau cetakan laporan.
5.    Sasaran Sistem
     Suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu sistem
Klasifikasi Sistem
1.     Sistem Abstrak
      Suatu pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh:  SistemTeologi.
2.      Sistem Fisik
      Sistem yang tampak secara fisik. Contoh : Sistem komputer, Sistem Operasi dsb
3.      Sistem Alamiah
      Sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia .  
  Contoh :Sistem perputaran   bumi, sistem pencernaan
4.      Sistem Buatan
      Sistem yang dirancang oleh manusia. Contoh : Sistem informasi
5.      Sistem Deterministik
      Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku dan sudah dapat diprediksi. Contoh
  : Sistem komputer
6.      Sistem Probalistik
      Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
 unsur probabilitas. Contoh : sistem sosial, sistem politik dsb.
7.      Sistem Tertutup
      Sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya
8.      Sistem Terbuka
      Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar

INFORMASI

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti garis besar, konsep atau ide-ide. Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Raymon McLeod (1995), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen computer, elemen non computer atau kombinasinya.
Sumber informasi adalah data. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

Fungsi Informasi adalah Untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Selain itu, informasi juga berguna untuk memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi seleksi kepada pengambilan keputusan. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapimengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian untuk mengambil suatukeputusan yang baik (Moekijat,1991)

Perkembangan teknologi informasi
1     (….s/d 3000 SM)
Manusia menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua. Kemudian, mereka mulai menciptakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat seperti terompet yang terbuat dari tanduk binatang atau asap sebagai isyarat untuk memberi peringatan tanda bahaya.

        3000 SM
Untuk pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda (penyebutan), sehingga mampu menjadi kata , kalimat dan bahasa.

3      Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
a.       2900 SM
Pada masa ini bangsa mesir kuno menggunakan huruf hierogliph. Hierogliph merupakan bahasa symbol dimana setiap ungkapan diwakili oleh symbol yang berbeda. Ketika digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda.

b.      500 SM
Manusia pada masa ini sudah mulai menggunakan kertas yang berasal dari Serat papyrus. Kertas terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar Sungai Nil. Kertas ini menjadi media menulis atau media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.
c.       105 M
Kemudian, bangsa Cina menemukan kertas yang terbuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring,dicuci, kemudian diratakan dan di keringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kalian kenal sekarang dengan sistem cap.

4      Masa Modern (1400-an M s/d sekarang)
a.    Tahun 1455
Pada tahun ini, Jihann Guntenberg menemukan mesin cetak yang menggunakan plat huruf terbuat dari besi yang dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
b.   Tahun 1830
Augusta Lady Byron bekerja sama dengan Charles Babbage menulis program komputer yang pertama di dunia menggunakan mesin Analytical-nya. Alat tersebut didesain mampu memasukkan data, mengola data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama.
c.    Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode Morse bersama Sir Wiliam Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara dua tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan digunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.
d.   Tahun 1861
Gambar bergerak yang diproyeksikan ke dalam sebuah layar pertama kali digunakan sebagai cikal bakal film sekarang pada zaman dulu proyektor ini berkembang dengan sebutan layar tancap.
e.   Tahun 1877
Pada tahun ini Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang digunakan pertama kali secara umum. Selain itu, Edward Maybridge menemukan fotograf dengan kecepatan tinggi.
f.    Tahun 1899
Dipergunakan sistem penyimpanan dalam tape (pita) magnetis yang pertama dan bersifat analog.
g.    Tahun 1923
Pada masa ini ditandai dengan Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama.
h.   Tahun 1940
Dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi pada masa Perang Dunia 2 yang digunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.
i.     Tahun 1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan hypertext. Web Site merupakan hasil dari perkembangan hypertext pada masa kini.
j.    Tahun 1946
Pada masa kurun waktu ini teknologi komputer digital pertama di dunia ENIAC I dikembangkan walaupun belum begitu banyak pemakai tetapi teknologi komputer sudah digunakan instansi-instansi tertentu.
k.   Tahun 1957
              Jean Hoerni mengembangkan transistor planar. Teknologi ini memungkinkan
              Pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam
              sebuah keping kecil kristal silicon.
l.     Tahun 1972
Pada masa ini Ray Tomlinson menciptakan program E-mail pertama yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh menggunakan teks.
m.  Tahun 1973-1990
Istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA.
n.    Tahun 1991-Sekarang
               Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam
               menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya.
               Pada tahun 1992 pembentukan komunitas internet, kemudian diperkenalkan
               istilah World Wide Web (WWW) oleh CERN. Pada tahun 1993, NSF membentuk
               interNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan
               penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh
               Network Solution Inc),dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet).Pada
               tahun 1994 pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai
               merambah ke dalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian
               yang tidak dapat dipisahkan dari manusia.Tahun 1995, perusahaan umum
               mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di
               Backbone.   Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi khususnya
               internet dan      penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang
               lebih canggih.

PSIKOLOGI

Psychology = psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa. Psikologi sendiri menurut saya mempelajari pola tingkah laku manusia , bagaimana tingkah laku tersebut terbentuk dan proses-proses mental yang terjadi pada manusia. Sedangkan, Morgan (1987), mengatakan psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan binatang, serta penerapannya pada permasalahan manusia.

Sejarah
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, psikologi adalah ilmu yang mempelajari lika-liku kejiwaan seseorang diantaranya adalah perilaku dan pikiran. Pada awalnya, gagasan tentang perilaku dan pikiran dimulai oleh filsuf-filsuf yunani klasik dan sampai saat ini merupakan bagian dari filsafat. Pada waktu itu belum ada pembuktian-pembuktian nyata atau empiris, melainkan segala teori dikemikakan berlndaskan argumentasi-argumentasi logis (akal) belaka.

Psikologi baru diakui menjadi ilmu independen pada tahun 1879 karena didirikannya laboraturium psikologi pertama di Universitas Leipzig oleh Wilhem Wundt (1832-1920) seorang ahli filasafat-psikologi Jerman. Kemudian, tahun 1883 Laboraturium psikologi resmi pertama di Amerika Serikat didirikan oleh Universitas John Hopkins. Setelah itu perkembangan psikologi makin berkembang dan para sarjana psikologi mulai menyelidiki gejala-gejala kejiwaan secara lebih sistematis dan objektif.

Aliran-aliran psikologi
1.    Struktualisme
Tokoh : Wilhelm Wundt. Tujuan dari aliran ini adalah untuk menemukan unit-unit atau elemen-elemen yang membangun pikiran. Metode yang membangun pikiran yang digunakan oleh ahli aliran ini untuk menemukan unit-unit dasa dari pikiran adalah instropeksi.
2.   Fungsionalisme
Tokoh : John Dewey (1873–1954). Aliran ini menyatakan bahwa pikiran dan perilaku itu adaptive, yang berarti manusia dapat menyesuaikan lingkungan yang berubah. Itu berarti ahli psikologi dalam aliran ini mempelajari fungsi pikiran dan perilaku.
3.   Psikoanalisis
Tokoh : Sigmun Freud (1856-1938) . Aliran ini mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan merupakan hasil dari keinginan atau dorongan yang alam tidak sadar (unconscious).
4.    Psikologi gestalt
Tokoh : Max Wertheirmer (1880 – 1943). Aliran ini menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian, makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang. Menekankan pada fenomenologis dalam aktifitas mental namun tetap empiris.
5.    Behaviorisme
Tokoh : John B. Watson (1879-1958). Aliran ini menekankan pada respon-respon yang dikondisikan serta menekankan pada perilaku yang dipelajari dibandingkan dengan perilaku yang tidak dipelajari.

Sistem Informasi Psikologi

   Sebelum saya masuk ke pembahasan tentang Sistem Informasi Psikologi, saya akan memberitahukan apa sih Sistem Informasi itu?. Menurut Ladjamudin (2005), sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yanitu menyajikan informasi.
Psikologi sendiri berbicara tentang manusia. jika digabungkan, sistem informasi psikologi mencangkup : Hardware, Software, People, Procedurs , Data dan manusia. Dimana Hardware dan software sebagai mesin. Sedangkan prosedur dan manusia sebagai pelaku, Dan data berfungsi sebagai jembatan dari keduanya. Sistem informasi bisa dimanfaatkan oleh pelaku psikologi untuk membantu mereka saat penghitungan skor dalam beberapa tes psikologi.



Referensi:

Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta:Gunadarma
Ladjamudin, Bin Al-Bahra. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Graha Ilmu :
          Yogyakarta.
Riyanti, Dwi B.P.,Prabowo, Hendro., Puspitawati, Ira. (1996). Psikologi Umum 1.Jakarta:
          Gunadarma
Simatupang,Togar M.(1995).Teori sistem suatu perspektif teknik industri. Andi Offset :
         Yogyakarta.
WSS-ID Community. http://wss-id.org/blogs/hera_a1_sby/archive/2007/09/23/sejarah-
         perkembangan- teknologi-informasi-dan-komunikasih.aspx
Zulhenry. (2008). Gambaran sistem pengelolaan rekam medis di rumah sakit Lancang Kuning Pekanbaru.
          Skripsi. http://www.scribd.com/doc/87435984/23/d-Fungsi-Informasi
http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110
http://blog.uin-malang.ac.id/humam/2010/12/07/aliran-aliran-psikologi/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi

Rabu, 24 April 2013

Behavior Therapy


Konsep dasar yang dipakai oleh Behavior Therapy adalah belajar. Belajar yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan bukan karena kematangan. Teori Belajar yang dipakai dalam pendekatan ini sebagai aplikasi dari percobaan-percobaan tingkah laku dalaam laboratorium.
Manusia merupakan mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya.
Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum-hukum belajar :
  1. Pembiasaan klasik
  2. Pembiasaan operan
  3. Peniruan.
Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidakpuasan yang diperolehnya. Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku.
Adapun karakteristik konseling behavioral adalah :
  1. berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik
  2. Memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling
  3. Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien
  4. Penilaian yang obyektif terhadap tujuan konseling.
Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan. Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentu dari cara belajar atau lingkungan yang salah.
Manusia bermasalah itu mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannya. Tingkah laku maladaptif terjadi juga karena kesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan tepat. Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar
Tujuan Konseling
  1. Menghapus/menghilangkan tingkah laku maldaptif (masalah) untukdigantikan dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien
  2. Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifik : (a) diinginkan oleh klien; (b) konselor mampu dan bersedia membantu mencapai tujuan tersebut; (c) klien dapat mencapai tujuan tersebut; (d) dirumuskan secara spesifik
  3. Konselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.
Deskripsi Proses Konseling
Proses konseling adalah proses belajar, konselor membantu terjadinya proses belajar tersebut.
Konselor aktif :
  1. Merumuskan masalah yang dialami klien dan menetapkan apakah konselor dapat membantu pemecahannya atu tidak
  2. Konselor memegang sebagian besar tanggung jawab atas kegiatan konseling, khususnya tentang teknik-teknik yang digunakan dalam konseling
  3. Konselor mengontrol proses konseling dan bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.
Deskripsi langkah-langkah konseling :
  1. Assesment, langkah awal yang bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika perkembangan klien (untuk mengungkapkan kesuksesan dan kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya, pola hubungan interpersonal, tingkah laku penyesuaian, dan area masalahnya) Konselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang benar-benar dialaminya pada waktu itu. Assesment diperlukan untuk mengidentifikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.
  2. Goal setting, yaitu langkah untuk merumuskan tujuan konseling. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari langkah assessment konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam konseling. Perumusan tujuan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
(a) Konselor dan klien mendifinisikan masalah yang dihadapi klien
(b) Klien mengkhususkan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling
(c) Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien :
- apakah merupakan tujuan yang benar-benar dimiliki dan diinginkan klien;
- apakah tujuan itu realistic
- kemungkinan manfaatnya;
- kemungkinan kerugiannya
- Konselor dan klien membuat keputusan apakahmelanjutkan konseling dengan menetapkan teknik yang akan dilaksanakan, mempertimbangkan kembali tujuan yang akan dicapai, atau melakukan referal.
  1. Technique implementation, yaitu menentukan dan melaksanakan teknik konseling yang digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konseling.
  2. Evaluation termination, yaitu melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.
  3. Feedback, yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan meingkatkan proses konseling.
Teknik konseling behavioral didasarkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari (yang membentuk tingkah laku bermasalah) terhadap perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru (sebagai tujuan konseling) akan dapat dibentuk.
Prinsip Kerja Teknik Konseling Behavioral
  • Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan. Agar klien terdorong untuk merubah tingkah lakunya penguatan tersebut hendaknya mempunyai daya yang cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematis dan nyata-nyata ditampilkan melalui tingkah laku klien.
  • Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkan.
  • Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkan.
  • Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh nyata langsung).
  • Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrak. Penguatannya dapat berbentuk ganjaran yang berbentuk materi maupun keuntungan sosial.
Teknik-teknik Konseling Behavioral
Latihan Asertif
Teknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar. Latihan ini terutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnya. Cara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. Diskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan asertif ini.
Desensitisasi Sistematis
Desensitisasi sistematis merupakan teknik konseling behavioral yang memfokukskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks. Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan. Dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahap. Jadi desensitisasi sistematis hakikatnya merupakan teknik relaksi yang digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan.
Pengkondisian Aversi
Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Teknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut.
Stimulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannya. Pengkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak menyenangkan.
Pembentukan Tingkah laku Model
Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk. Dalam hal ini konselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontoh. Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor. Ganjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.
Covert Sensitization
Teknik ini dapat digunakan untuk merawat tingkah laku yang menyenangkan klien tapi menyimpang, seperti homosex, alcoholism. Caranya: Belajar rileks dan diminta membayangkan tingkah laku yang disenangi itu. Kemudian di saat itu diminta membayangkan sesuatu yang tidak menyenangkan dirinya. Misalnya, seorang peminum, sambil rileks diminta untuk membayangkan minuman keras. Di saat gelas hamper menyentuh bibirnya, diminta untuk membayangkan rasa muak dan ingin muntah. Hal ini diminta berulangkali dilakukan, hingga hilang tingkah laku peminumnya.
Thought Stopping
Teknik ini dapat digunakan untuk klien yang sangat cemas. Caranya klien disuruh menutup matanya dan membayangkan dirinya sedang mengatakan sesuatu yang mengganggu dirinya, misalnya membayangkan dirinya berkata “saya jahat!”. Jika klien memberi tanda sedang membayangkan yang dicemaskannya (ia berkata pada dirinya: “saya jahat!”), terpis segera berteriak dengan nyaring : “berhenti!”. Pikiran yang tidak karuan itu segera diganti oleh teriakan terapis. Klien diminta berulang kali melakukan latihan ini, hingga dirinya sendiri sanggup menghentikan pikiran yang mengganggunya itu.
Referensi:
Akhmad Sudratajat. 2008. Pendekatan Konseling Behavioral. dalamhttp://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-behavioral/
DYP Sugiharto, Dr. , M.Pd. Pendekatan-Pendekatan Konseling. (Makalah)
Sayekti Pujosuwarno, Dr, M.Pd. 1993. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Menara Mas Offset

Rational Emotive Therapy



Menurut Albert Ellis, manusia pada dasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten. Ketika berpikir dan bertingkahlaku irasional individu itu menjadi tidak efektif. Reaksi emosional seseorang sebagian besar disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi yang disadari maupun tidak disadari. Hambatan psikologis atau emosional tersebut merupakan akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan irasional, yang mana emosi yang menyertai individu dalam berpikir penuh dengan prasangka, sangat personal, dan irasional.

Berpikir irasional ini diawali dengan belajar secara tidak logis yang biasanya diperoleh dari orang tua dan budaya tempat dibesarkan. Berpikir secara irasional akan tercermin dari kata-kata yang digunakan. Kata-kata yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah dan kata-kata yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat. Perasaan dan pikiran negatif serta penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional dan logis, yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan cara verbalisasi yang rasional.

Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis : ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC.

Antecedent event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi calon karyawan merupakan antecendent event bagi seseorang.
Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana, dan kerana itu menjadi prosuktif. Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan ayau system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, emosional, dan keran itu tidak produktif.
Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.
Selain itu, Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC ini. Seorang terapis harus me­lawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan irasional itu agar kliennya bisa menikmati dampak-dampak (effects; E) psi­kologis positif dari keyakinan-keyakinan yang rasional.

Sebagai contoh, “orang depresi merasa sedih dan ke­sepian karena dia keliru berpikir bahwa dirinya tidak pantas dan merasa tersingkir”. Padahal, penampilan orang depresi sama saja dengan orang yang tidak mengalami depresi. Jadi, Tugas seorang terapis bukanlah menyerang perasaan sedih dan kesepian yang dialami orang depresi, melainkan me­nyerang keyakinan mereka yang negatif terhadap diri sendiri.

Walaupun tidak terlalu penting bagi seorang terapis mengetahui titik utama keyakinan-keyakinan irasional tadi, namun dia harus mengerti bahwa keyakinan tersebut adalah hasil “pengondisian filosofis”, yaitu kebiasaan-kebiasaan yang muncul secara otomatis, persis seperti kebiasaan kita yang langsung mengangkat dan menjawab telepon setelah mendengarnya berdering.

Asumsi Tingkah Laku Bermasalah

Dalam perspektif pendekatan konseling rasional emotif tingkah laku bermasalah, didalamnya merupakan tingkah laku yang didasarkan pada cara berpikir yang irrasional.
Adapun ciri-ciri berpikir irasional adalah :
Tidak dapat dibuktikan
Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang sebenarnya tidak perlu
Menghalangi individu untuk berkembang dalam kehidupan sehari-hari yang efektif

Sebab-sebab individu tidak mampu berpikir secara rasional disebabkan oleh:
Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini dan yang akan datang, antara kenyatan dan imajinasi
Individu tergantung pada perencanaan dan pemikiran orang lain
Orang tua atau masyarakat memiliki kecenderungan berpikir irasional yang diajarkan kepada individu melalui berbagai media.

Indikator sebab keyakinan irasional adalah:
Manusia hidup dalam masyarakat adalah untuk diterima dan dicintai oleh orang lain dari segala sesuatu yang dikerjakan
Banyak orang dalam kehidupan masyarakat yang tidak baik, merusak, jahat, dan kejam sehingga mereka patut dicurigai, disalahkan, dan dihukum
Kehidupan manusia senantiasa dihadapkan kepada berbagai malapetaka, bencana yang dahsyat, mengerikan, menakutkan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya
Lebih mudah untuk menjauhi kesulitan-kesulitan hidup tertentu dari pada berusaha untuk menghadapi dan menanganinya
Penderitaan emosional dari seseorang muncul dari tekanan eksternal dan bahwa individu hanya mempunyai kemampuan sedikit sekali untuk menghilangkan penderitaan emosional tersebut
Pengalaman masa lalu memberikan pengaruh sangat kuat terhadap kehidupan individu dan menentukan perasaan dan tingkah laku individu pada saat sekarang
Untuk mencapai derajat yang tinggi dalam hidupnya dan untuk merasakan sesuatu yang menyenangkan memerlukan kekuatan supranatural
Nilai diri sebagai manusia dan penerimaan orang lain terhadap diri tergantung dari kebaikan penampilan individu dan tingkat penerimaan oleh orang lain terhadap individu.
Menurut Albert Ellis juga menambahkan bahwa secara biologis manusia memang “diprogram” untuk selalu menanggapi “pengondisian-pengondisian” semacam ini. Keyakinan-keyakinan irasional tadi biasanya berbentuk pernyataan-pernyataan absolut. Ada beberapa jenis “pikiran­-pikiran yang keliru” yang biasanya diterapkan orang, di antaranya:
1. Mengabaikan hal-hal yang positif,
2. Terpaku pada yang negatif,
3. Terlalu cepat menggeneralisasi.

Secara ringkas, Ellis mengatakan bahwa ada tiga ke­yakinan irasional:
1. “Saya harus punya kemampuan sempurna, atau saya akan jadi orang yang tidak berguna”:
2. “Orang lain harus memahami dan mempertimbang­kan saya, atau mereka akan menderita”.
3. “Kenyataan harus memberi kebahagiaan pada saya, atau saya akan binasa”.

Tujuan Konseling

Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yang irasional dan tidak logis menjadi pandangan yang rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan diri, meningkatkan sel-actualizationnya seoptimal mungkin melalui tingkah laku kognitif dan afektif yang positif.
Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.

Tiga tingkatan insight yang perlu dicapai klien dalam konseling dengan pendekatan rasional-emotif :
Insight dicapai ketika klien memahami tentang tingkah laku penolakan diri yang dihubungkan dengan penyebab sebelumnya yang sebagian besar sesuai dengan keyakinannya tentang peristiwa-peristiwa yang diterima (antecedent event) pada saat yang lalu.
Insight terjadi ketika konselor membantu klien untuk memahami bahwa apa yang menganggu klien pada saat ini adalah karena berkeyakinan yang irasional terus dipelajari dari yang diperoleh sebelumnya.
Insight dicapai pada saat konselor membantu klien untuk mencapai pemahaman ketiga, yaitu tidak ada jalan lain untuk keluar dari hembatan emosional kecuali dengan mendeteksi dan melawan keyakinan yang irasional.
Klien yang telah memiliki keyakinan rasional terjadi peningkatan dalam hal :

(1) minat kepada diri sendiri,
(2) minat sosial,
(3) pengarahan diri,
(4) toleransi terhadap pihak lain,
(5) fleksibel,
(6) menerima ketidakpastian,
(7) komitmen terhadap sesuatu di luar dirinya,
(8) penerimaan diri,
(9) berani mengambil risiko,
(10) menerima kenyataan.

Ellis berulang kali menegaskan bahwa betapa pentingnya “kerelaan menerima diri-sendiri”. Dia mengatakan, dalam RET, tidak seorang pun yang akan disalahkan, dilecehkan, apalagi dihukum atas keyakinan atau tindakan mereka yang keliru. Kita harus menerima diri sebagaimana adanya, menerima sebagaimana apa yang kita capai dan hasilkan. Dia mengkritik teori-teori yang terlalu menekankan kemuliaan pribadi dan ketegaran ego serta konsep-konsep senada lainnya.

Menurut Ellis, memang ada alasan-alasan tertentu kenapa orang mengedepankan diri atau egonya, yaitu kita ingin menegaskan bahwa kita hidup dan dalam keadaan baik-baik saja, kita ingin menikmati hidup, dan lain se­bagainya. Akan tetapi, jika hal ini dilihat lebih jauh lagi, ternyata mengedepankan diri atau ego sendiri malah me­nyebabkan ketidaktenangan, seperti yang diperlihatkan oleh keyakinan-keyakinan irasional berikut ini:

- Aku ini punya kelebihan atau tak berguna.
- Aku ini harus dicintai atau orang yang selalu diperhatikan.
- Aku harus abadi.
- Aku harus jadi orang baik atau orang jahat.
- Aku harus membuktikan diriku.
- Aku harus mendapatkan apa pun yang saya inginkan.

Ellis berpendapat bahwa evaluasi-diri yang keterlaluan akan menyebabkan depresi dan represi, sehingga orang akan mengingkari perubahan. Yang harus dilakukan manusia demi kesehatan jiwanya adalah berhenti menilai-nilai diri sendiri. Ellis tampaknya agak skeptis akan keberadaan diri yang “sebenarnya” seperti yang diyakini Homey atau Rogers . Dia sangat tidak sepakat dengan gagasan tentang adanya konflik antara diri yang teraktualisasi dengan citra diri yang dituntut masyarakat. Menurutnya, diri me­nurut seseorang dan diri menurut masyarakat bukannya saling bertentangan, sebaliknya saling topang.

Dia juga tidak sepakat dengan gagasan yang menyata­kan bahwa ada kesatuan transpersonal daIam diri atau jiwa. Agama Buddha, umpamanya, bisa berjalan baik tanpa adanya gagasan ini. Dia juga tidak percaya akan adanya alam bawah sadar mistis seperti yang diajarkan berbagai tradisi atau psikologi transpersonal yang dikemukakan ilmu psikologi. Dia menganggap keadaan kejiwaan semacam ini lebih bersifat tidak otentik ketimbang transenden. Di lain pihak, dia menganggap pendekatannya lahir dari tradisi kuno kaum Stoik dan didukung oleh pemikiran filo­sofis, terutama pemikiran Spinoza. Dia juga melihat adanya kemiripan tertentu antara pendekatannya dengan eksisten­sialisme dan psikologis eksistensial. Artinya, pendekatan apa pun yang menempatkan tanggung jawab ke pundak diri individual beserta keyakinan yang dipegangnya lebih mirip dengan pendekatan RET-nya Ellis ini.

Deskripsi Proses Konseling

Konseling rasional emotif dilakukan dengan menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang secara khusus dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh konselor dan klien.
Tugas konselor menunjukkan bahwa masalahnya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak rasional serta usaha untuk mengatasi masalah adalah harus kembali kepada sebab-sebab permulaan.
Operasionalisasi tugas konselor :

(a) lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan cara banyak memberikan cerita dan penjelasan, khususnya pada tahap awal mengkonfrontasikan masalah klien secara langsung;
(b) menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien;
(c) mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinya;
(d) menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis menggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secara irasional.

Karakteristik Proses Konseling Rasional-Emotif :
Aktif-direktif, artinya bahwa dalam hubungan konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalahnya.
Kognitif-eksperiensial, artinya bahwa hubungan yang dibentuk berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional.
Emotif-ekspreriensial, artinta bahwa hubungan konseling yang dikembangkan juga memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.
Behavioristik, artinya bahwa hubungan konseling yang dikembangkan hendaknya menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan tingkah laku klien.
E. Teknik Konseling
Pendekatan konseling rasional emotif menggunakan berbagai teknik yang bersifat kogntif, afektif, dan behavioral yang disesuaikan dengan kondisi klien. Beberapa teknik dimaksud antara lain adalah sebagai berikut:

Teknik-Teknik Emotif (Afektif)

a. Assertive adaptive
Teknik yang digunakan untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan. Latihan-latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.

b. Bermain peran
Teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-perasaan negatif) melalui suatu suasana yang dikondisikan sedemikian rupa sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri melalui peran tertentu.

c. Imitasi
Teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah laku tertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan tingkah lakunya sendiri yang negatif.


Referensi:

Akhmad Sudratajat. 2008. Pendekatan Konseling Rasional Emotif. dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-rasional-emotif/

DYP Sugiharto, Dr. , M.Pd. Pendekatan-Pendekatan Konseling. (Makalah)

Lutfi Seli Fauzi. 2008. Rational Emotive Therapy. dalam http://luthfis.wordpress.com/2008/04/03/rational-emotive-theraphy/

Sayekti Pujosuwarno, Dr, M.Pd. 1993. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Menara Mas Offset